"Layla.. Layla.. Layla...

It's about having my mind busy with you
and no one else..."

Perjalanan Rifa’ah al-Thahthawi ke Paris

“Negeri kita harus berubah dan melakukan pembaruan dengan ilmu pengetahuan yang belum terdapat di dalamnya.” Inilah ucapan Syekh al-Azhar ke-16, Syekh Hasan Muhammad al-‘Atthar (1766-1825) untuk membangkitkan bangsa Mesir dari akibat penjajahan Perancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte pada tahun 1798. 

Syaikh Hasan Muhammad al-Atthar1
Syekh Hasan Muhammad al-Atthar mengirim murid terbaiknya yang bernama Rifa’ah Rafi’ al-Thahthawi (1801-1873) ke Paris, Perancis untuk memimpin delegasi Mesir yang hendak mempelajari kebudayaan Eropa Modern.

Pemetaan Konflik Mesir


Dina Y. Sulaeman*

Pengantar: Dalam artikel panjang ini penulis akan melakukan pemetaan konflik dengan harapan agar publik bisa melihat situasinya dengan lebih jernih. Ini penting karena opini publik Indonesia atas konflik ini terlihat mulai keruh oleh sikap-sikap takfiriah. Yang tidak mendukung Mursi dituduh anti-Islam. 

Benarkah Grand Shaikh Al-Azhar Merestui ‘Kudeta Militer’?

Beberapa waktu lalu, saya sempat membaca sebuah tulisan lepas di situs fimadani.com. Tulisan bertajuk “Syaikh Al-Azhar dan Kudeta Mesir” itu mencoba menganalisa pilihan Syaikh Ahmad Thayyib selaku Grand Shaikh Azhar dalam persoalan politik di Mesir. Ada beberapa tanggapan yang ingin saya utarakan, agar kita tidak sembarangan dalam menghukum pilihan tersebut, apalagi sampai menghukum dan menghina personal beliau yang merupakan Imam bagi sebuah lembaga besar umat Islam di Dunia, Al-Azhar Asy-Syarif

DIALOG ANTARA SYEIKH DR. RAMADHAN AL-BUTI DENGAN SYEIKH ALBANI

Ada sebuah perdebatan yang menarik tentang ijtihad dan taqlid, antara Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthi, seorang ulama Ahlussunnah wal Jama’ah di Syria, bersama Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, seorang tokoh Wahhabi dari Yordania.

Syaikh al-Buthi bertanya: “Bagaimana cara Anda memahami hukum-hukum Allah, apakah Anda mengambilnya secara langsung dari al-Qur’an dan Sunnah, atau melalui hasil ijtihad para imam-imam mujtahid?”