"Layla.. Layla.. Layla...

It's about having my mind busy with you
and no one else..."

Al-Farabi; Filosof Muslim Berjuluk Sang Guru Kedua

Biografi Intelektual
Nama lengkapnya adalah Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tarkhan bin Auzalagh. Lahir pada 870 M di desa Wasij, bagian dari Farab, yang termasuk bagian dari wilayah Mā Warā`a al-Nahr (Transoxiana); sekarang berada di wilayah Uzbekistan. Al-Farabi meninggal di Damaskus, ibukota Suriah pada umur sekitar 80 tahun, tepatnya pada 950 M. Di negeri Barat, al-Farabi dikenal dengan nama Avennaser atau Alfarabius. Ayahnya berasal dari Persia (Suriah) yang pernah menjabat sebagai panglima perang Turki. Sedang ibunya berasal dari Turki. 

Panggil Saya Seorang Muslim Nasionalis...!!!!

Terus terang saya merasa gelisah dengan kenyataan faktual akhir-akhir ini di mana agama menjadi alat untuk bertikai. Entah apa yang menjadi isi atau substansi pertikaian tersebut, murni persoalan agama atau agama hanya dijadikan tumbal untuk menutupi tujuan dan motif pertikaian.

Kegelisahan saya tidak terletak pada konteks agama-teologis semata, tetapi juga terkait dengan masa depan bangsa dan Negara. Selaku orang beragama, saya merasa kecewa dengan perdebatan, pertikaian dan aksi kekerasan atas nama agama. Juni tahun 2008, FPI melakukan aksi kekerasan di Monas. FPI tidak cukup dengan ini, biasanya setiap kali bulan Ramadhan FPI melakukan aksi sweeping dan cenderung menutup paska tempat-tempat hiburan.

Bung Karno: Bukan Saya Pencipta Pancasila, Tapi Tuhan!

Beberapa hari yang lalu kita baru saja memperingati Hari Kelahiran Pancasila pada tanggal 1 Juni. Tak dapat dipungkiri, Pancasila mampu mempersatukan bangsa hingga kini. Untuk itu, redaksi akan mengangkat pidato Soekarno terkait Pancasila. Ini adalah kutipan Pidato Bung Karno; 

Pancasila, Ilham Ilahi 
Pada tanggal 1 Juni 1945, beberapa sebelum kita mengadakan proklamasi Agustus ’45, aku telah berkata, Pancasila inilah satu-satunya dasar bagi kita. Baik sebagai bangsa, maupun sebagai Negara, untuk menyadikan bangsa yang kuat utuh, untuk menjadi Negara yang kuat. 

Saudara-saudara, aku mengucapkan suka-syukur kepada Tuhan yang selalu aku tidak lupa saudara-saudara, syukur alhamdulillah kepada tuhan ini mengucapkan suka-syukur kepada Tuhan, bahwa Tuhan sebagaimana yang aku, aku terima dan rasakan, telah memberi ilham kepadaku untuk mengusulkan kepada bangsa Indonesia dasar Pancasila ini.