"Layla.. Layla.. Layla...

It's about having my mind busy with you
and no one else..."

Nashruddin Hoja; Hukum sebab-akibat...

Nashruddin Hoja, dalam kapasitas sebagai guru Sufi, sering menggunakan teknik darwis bagi dirinya sendiri dengan memainkan peranan orang yang belum tercerahkan dalam sebuah cerita untuk menjelaskan suatu kebenaran. Sebuah cerita terkenal yang menyangkal kepercayaan dangkal (superfisial) terhadap hukum sebab-akibat yang menjadikan dirinya sebagai korban.

Suatu hari Mullah Nashruddin Hoja tengah berjalan di sebuah gang ketika seorang jatuh dari atap rumah dan menimpa tubuhnya. Orang yang jatuh tersebut tidak terluka tetapi justru Mullah Nashruddin Hoja yang dibawa ke rumah sakit.

"Ajaran apakah yang bisa Tuan ambil dari peristiwa ini, Guru?" tanya salah satu muridnya.

"Hindari kepercayaan terhadap kepastian atau sesuatu yang tidak bisa dihindari, meskipun hukum sebab-akibat tampak tidak bisa ditolak! Ajukan pertanyaan-pertanyaan teoritis seperti: “Jika seseorang jatuh dari atap, apakah lehernya akan patah? Ia yang jatuh tetapi justru leherku yang patah!"