Kemana anak-anak kita itu??Kemana anak-anak yg dilahirkan oleh seluruh bangsa ini dengan keringat, dengan luka, dengan darah dan kematian.
Anak-anak yg dilahirkan oleh sejarah dengan air mata tiga setengah abad, kemana???!! Kemana anak-anak itu???!!
Siapa yang berani-berani menyembunyikan mereka..?? siapa yang menculik mereka?? siapa yang mencuri dan membuang mereka??
Anak -anak yang bernama kemerdekaan, yang bernama hak makhluq hidup dan harkat kemanusiaan. Yang bernama cinta kasih sesama, yang bernama adilnya kesejahteraan, yang bernama keterbukaan dan kelapangan, kemana???!!
Aku melihat anak-anak itu lari tunggang langang, anak-anak itu di serbu oleh rasa takut yang mencekam, aku meihat anak-anak itu bertiarap di bawah semak-semak jaman, anak-anak itu bersembunyi di balik kegelapan.
Kematian bukanlah tragedi, kecuali jika kita curi dari Tuhan hak untuk menentukannya. Kematian tdak untuk ditangisi, tetapi apa yg menyebabkan kematian itulah yg harus diteliti.
Nyawa badan, nyawa rohani, nyawa kesadaran, nyawa pikiran, nyawa hak untuk tentram, nyawa kewajiban untuk berbagi kesejehteraan, nyawa amanat untuk merawat keadilan, nyawa… nyawa… nyawa… nyawa itu di hembuskan oleh Tuhan, dielus-elus dan disayanng-sayang. Bahkan nyawa seekor coro, bahkan nyawa cacing yang menggeliat-geliat dijaga oleh Tuhan dalam tata kosmos keseimbangan…
Tuhan sangat bersungguh-sungguh dalam mengurusi setiap tetes embun yang Ia tampung di selehai daun, Tuhan menyayangi dengan sepenuh hati setiap titik debu yang menempati persemayamannya di tengah ruang… Tapi kita iseng sesama manusia, kita tidak serius terhadap nilai-nilai, bahkan terhadap Tuhan pun kita bersikap setengah hatiii...!!!!!
Masya Allah...!!!!! Apa sih yang nancap di ubun-ubun kesadaran kita ini??? di akar kepala kita ini??? di dada kita ini??? sehingga sedemikian rajin kita tanam dendam dan kekerasan, bukannya kelembutan atau kasih sayang…
“Salam Damai Kemerdekaan”
17 Ramadhan 1432 H
17 Agustus 2011 M