"Layla.. Layla.. Layla...

It's about having my mind busy with you
and no one else..."

Kapolda: Kalau Diganti Negara Islam, Apakah Penduduknya Dijamin Masuk Surga...???

Kapolda Jatim mempunyai pandangan bahwa NKRI lebih baik dari pada menjadi Negara Islam Indonesia (NII). Kenapa Irjen Pol Untung S Radjab mempunyai pandangan seperti itu ?

Dihadapan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jawa Timur dan juga mantan anggota NII. Untung menceritakan, saat dirinya menjabat sebagai Kapolwil Besuki, ada orang yang mengajak diskusi tentang perubahan NKRI menjadi NII.

"Saya bertanya, kalau diganti menjadi negara Islam, apakah penduduknya dijamin masuk surga. Jawabannya belum tentu tidak," ujar Kapolda Jatim.

Untung menerangkan, NII adalah cita-cita sekelompok orang bahwa dalam mendirikan negara syariat Islam akan menjadi lebih makmur. Padahal, belum tentu jika sudah dibangun NII akan menjadikan makmur rakyatnya.

"Ya yang enak ini, NKRI. Lakum dinikum waliyadin. Orang lain nggak boleh memaksa saya, saya juga nggak boleh memaksa orang lain. Agamamu agamamu, agamaku ya agamaku," tuturnya.

Mantan Wakapolres Surabaya Selatan ini mengingatkan kepada mahasiswa dan pemuda agar tidak merasa paling pinter. Menurutnya, mahasiswa di Surabaya dan Jawa Timur ini bagian kecil dari mahasiswa di Indonesia, lebih kecil dari mahasiswa yang ada di dunia.

"Karena itu, jangan merasa hebat dulu. Silahkan membaca, karena pengetahuan kita harus lebih banyak. Kalau kita menempuh pendidikan yang lebihi tinggi, berarti masih banyak yang kita tidak tahu," ujar kapolda yang mempunyai gelar doktor (DR).

Alumnus SMAN 4 Surabaya ini mengatakan, jika ada warga yang ingin mengklaim Indonesia menjadi negara syariat Islam, diminta untuk melihat sejarah berdirinya NKRI.

"Tahu bahayanya kalau mendirikan negara Islam. Yang mendirikan Republik Indonesia itu orang banyak, ada pemuda dari Ambon, Jawa, Makassar, Sumatera. Apakah kalau penduduknya mayoritas Islam kemudian diklaim menjadi negara Islam, itu dholim juga," tuturnya.

Untung mengakui mengajak para pemuda dan mahasiswa untuk melakukan perubahan karena perubahan itu perlu dikakukan, tapi harus dilihat situasi dan kondisinya.

"Dulu kalau nggak ada orang yang mokong-mokong (bandel) seperti Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo mungkin nggak akan merdeka. Mahasiswa dan pemuda perlu melakukan perubahan. Nggak usah ngomong bangsa lah, tapi bagaimana kita membangun diri sendiri, membangun keluarga baru membangun Kota Surabaya membangun Jawa Timur," jelasnya.

"...Saya tidak perduli apapun agama anda. Tapi, segala gerakan yg merongrong NASIONALISME Bangsa Indonesia, harus diperingatkan. Kalau ngeyel, perlu dihukum. Kalau masih ngeyel, harus dihancurkan...!!!!!"
NKRI Harga mattiii....!!!!!