"Layla.. Layla.. Layla...

It's about having my mind busy with you
and no one else..."

Apakah Hukum Mengucapkan Selamat Natal Itu "HARAM"..???

Haramkah kita mengucapkan selamat natal kepada Umat Nashrani????? 

Ada beberapa pendapat dalam mengucapkan "selamat natal" disini...
Ada yang mengatakan haram karena mereka bukan Islam, atau dengan mengucapkan selamat natal tersebut katanya kita sudah menmpercayai bahwa Yesus adalah Tuhan dan sebagainya...

Dan ada juga yang berpendapat bahwa mengucapkan selamat Natal itu boleh hukumnya, karena tidak ada hukum pasti (nash qoth'i) didalam Al-Qur'an yang menyatakan pengharaman mengucapkan selamat natal. Disinilah Umat Islam kembali dihangatkan dalam masalah seperti ini, apakah boleh bagi Umat Islam untuk mengucapkan selamat natal atau tidak...???

Merry Christmas from me to you...

Karena aku sejarawan, maka aku harus adil dalam memihak.
Karena aku bukan fundamentalis yang radikal, maka aku ingin santai.
Karena aku Reformis sekaligus Nasionalis yang Islami, maka aku harus bijaksana.
Karena aku Muslim yang moderat, maka aku ingin mengucapkan...
"SELAMAT  NATAL  BAGI  SAHABAT-SAHABATKU  KAUM  NASHRANI..... :D:D" 
Merry Christmas from L'Abid d'Andaluçía to you............ :D
"Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad semuanya sama, mereka adalah Nabi sekaligus Rasul yang di utus oleh Allah ke dunia dan merekapun menjadi pemimpin umatnya masing-masing..."

Omar Khayyam

Ketaatan sejati adalah demi ketaatan itu sendiri, bukan karena mengharap  surga atau takut pada neraka.  (Rabi'ah al-Adawiyah) 

Syair-syair (kuatrin) Omar, putra Ibrahim sang Pembuat Kemah, telah diterjemahkan hampir dalam setiap bahasa dunia. Sama sekali tidak dapat dipercaya apabila dalam kehidupannya ia dianggap sebagai penganut aliran Assassin (sekelompok pembunuh bermotifkan politik), teman Nizham sang Wazir Agung, sebagai anggota istana dan penggemar makanan serta minuman, oleh sebab berbagai terjemahan yang keliru. Sudah menjadi anggapan umum bahwa Rubaiyat terjemahan FitzGerald lebih merepresentasikan penyair Irlandia dibandingkan Persia. Namun ini sebenarnya merupakan penilaian dangkal, karena Omar sebenarnya tidak merepresentasikan dirinya sendiri, namun sebuah madzhab filosofi Sufi. Kita tidak hanya perlu mengetahui apa yang sebenarnya dikatakan Omar, namun kita juga perlu mengetahui apa maksud perkataannya. 

AGAMA CINTA

Seseorang pergi ke pintu Sang Kekasih dan mengetuknya.
Sebuah suara bertanya, "Siapa itu?"
Ia menjawab, "Ini, aku."
Suara tersebut berkata, "Tidak ada ruang untuk Aku dan
Dirimu."
Pintu itu tertutup.
Setelah setahun menyendiri dan mengembara, ia kembali
dan mengetuknya.
Sebuah suara dari dalam bertanya, "Siapa itu?"
Orang itu menjawab, "Ini, Engkau."
Pintu pun terbuka untuknya.
(Jalaluddin Rumi)

By: Idris Syah

Sufisme sering disebut "agama cinta". Tanpa melihat penampilan lahiriah madzhab-madzhab mereka, para Sufi telah menjadikan tema ini sebagai persoalan esensial. Analogi cinta manusia sebagai refleksi dari kebenaran sejati, begitu sering dinyatakan dalam puisi Sufi dan seringkali ditafsirkan secara harfiah oleh orangorang non-Sufi. Ketika Rumi mengatakan, "Di mana pun engkau berada, apa pun kondisimu, berusahalah menjadi pecinta," ia tidak berbicara cinta sebagai suatu tujuan dalam dirinya sendiri, juga tidak berbicara cinta manusia sebagai kemungkinan terakhir dari potensi manusia.

Kritik Konsep Khilafah*

Prolog
Say "NO" to KHilafah
Dalam kosmos ini tak ada yang abadi selain perubahan, seorang Muslim harus mengimani hal itu. Proses atau perubahan adalah sunnatullah (hukum alam). Setiap manusia mengalami apa yang disebut proses, tak hanya fisik tapi pikiran dan semua dayanya berproses. Sejarah dan peradaban juga mengalaminya. Mula-mula, ia seperti bayi, anak kecil, tumbuh remaja, menginjak dewasa dan menua. 

Setiap fase dari ‘proses’ menuntut agar diberi sikap yang tak sama, karena memang situasinya berbeda. Penyeragamaan sikap hanya akan menghantar pada kebinasaan. Bolehlah nilai-nilai universal diabadikan sebagai sebuah identitas. Meski ia harus tetap berdialektika dengan perubahan, berdialog bahkan bernegosiasi dengan kemungkinan-kemungkinan. 

Renaisans Eropa Membangkitkan Kembali Umat Islam di Timur


Renaisans berasal dari bahasa Perancis renaissance yang secara etimologi bermakna “Lahir Kembali”. Akan tetapi renaisans yang dimaksud disini mempunyai arti yang lebih luas. Karenanya, secara terminologi renaisans adalah timbulnya revolusi pandangan hidup orang-orang Eropa dari jaman pertengahan ke jaman barunya, melalui proses jaman peralihan yang sangat cepat. 

Renaisans lahir sekitar abad ke 15-16 M, tatkala kaum intelektual, politik, dan seniman di daratan Eropa serentak bertekad untuk mengadakan suatu gerakan pembaharuan yang menginginkan kebebasan berpikir dan akan merubah doktrin agama mereka yang dirasakan sangat mengekang kemerdekaan batin.

Pelarian Kepada Filsafat

Oleh : L'Abid d'Andaluçia
Gerakan renaissance di Eropa lahir karena dorongan semangant  yang berkobar-kobar dari kelompok kaum seniman, intelektual dan politis yang mempelopori kebebasan berfikir dan berbuat tanpa pembatasan apapun. Gerakan mereka di dorong oleh kenyataan yang mereka saksikan sehari-hari dan pengaruh Gereja yang cuma kekangan-kekangan yang membelenggu kemerdekaan berfikir. Mereka memandang agama di Eropa (Kristen) dengan penilaian yang penuh ejekan, agama di pandang oleh mereka tak lebih cuma seperangkat rangkaina dogma-dogma yang disusun bagaikan bagaikan bunga rampai yang indah di pandang, akan tetapi menghanyutkan orang banyak menjadi lalai dan beku, pasrah terhadap apa yang hendak terjadi. Bahkan di kalangan mereka yang ekstrim memandang agama dalam praktek sehari-hari di kalangan rakyat sebagai hasil meninabobokan atas nama ”kerajaan di langit”, menjadi alat orang-orang kaya, tuan-tuan tanah serta kaum feodal yang memerintah secara absolute.

Al-Hallaj

Husain bin Manshur al-Hallaj adalah martir Sufi yang Agung. Seperti kebanyakan Orang Bijak, ia menggunakan sebuah istilah keahlian sebagai nama keluarganya -- Hallaj, pemintal wool atau pemakai bahan kapas-- sehingga banyak pengulas berasumsi bahwa hal ini menunjukkan bahwa ia pedagang atau sebagai nama keluarga. Jubah kelompok Sufi dan majelis mereka dengan tabir organisasi serikat adalah salah satu alasan pilihan nama itu. Al-Ghazali, sang Pemintal dan Aththar, sang Kimiawan adalah contoh lain. Namun para Sufi selalu memilih nama-nama keahlian yang (melalui makna gandanya) bisa diasosiasikan dengan komitmen mereka. Nama Hallaj dipilih karena hubungan wool (shuf) dengan keahlian itu, dan karena sebuah makna alternatif untuk akar kata HLJ dalam bahasa Arab adalah "berjalan perlahan" atau "membiarkan penerangan keempat".

Warga Nahdliyin Dukung Pancasila Tolak Khilafah...!!!

"Dukungan NU Terhadap Pancasila Bukan Basa-Basi..." 

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyatakan dukungan NU terhadap faham kebangsaan dan Pancasila sebagai dasar negara  tak basa-basi.

“NU tak basa-basi menyatakan dukungannya terhadap Pancasila, Menurut NU, yang paling tepat kita membentuk negera kebangsaan, negara yang damai atau darussalam, semua satu umat, satu saudara, kalau bahasa politiknya satu nusa satu bangsa, kalau bahasa agamanya bersaudara, tidak ada perbedaan,” katanya dalam perbincangan dengan NU Online, baru-baru ini.

Nashruddin Hoja; Hukum sebab-akibat...

Nashruddin Hoja, dalam kapasitas sebagai guru Sufi, sering menggunakan teknik darwis bagi dirinya sendiri dengan memainkan peranan orang yang belum tercerahkan dalam sebuah cerita untuk menjelaskan suatu kebenaran. Sebuah cerita terkenal yang menyangkal kepercayaan dangkal (superfisial) terhadap hukum sebab-akibat yang menjadikan dirinya sebagai korban.

Suatu hari Mullah Nashruddin Hoja tengah berjalan di sebuah gang ketika seorang jatuh dari atap rumah dan menimpa tubuhnya. Orang yang jatuh tersebut tidak terluka tetapi justru Mullah Nashruddin Hoja yang dibawa ke rumah sakit.

Asal dari segala sesuatu itu adalah tiada...

Asal dari segala sesuatu itu adalah tiada, kemudian dari ketiadaan itu Allah menciptakan sebuah unsur yang di sebut dengan wujud atau materi.

Dari wujud itu kemudian Allah menciptakan sebuah bentuk, dari bentuk tersebut kemudian Allah membuatnya untuk bisa berkembang biak dan tidak bisa berkembang biak, kemudian dari yang berkembang biak itu Allah menciptakan panca indera atau perasa, dan kemudian Allah menciptakan sebuah bentuk yang berkembang dan mempunyai daya perasa atau panca indera yang di sebut sebagai hewan atau hayawan*, jadi hewan itu artinya makhluk yang mempunyai dua kehidupan, yaitu kehidupan di dunia dan di akhirat atau yang mempunyai daya perasa atau panca indera.

SIMPOSIUM LAKPESDAM NU MESIR (3-habis). Seruan 'Khilafah' Cacat Epistemik

Oleh Lakpesdam Mesir pada 08 November 2010

Kairo, NU Online  Hassan Hanafi, pemikir Muslim terkemuka yang menjadi pembicara kunci dalam  Simposium Lakpesdam NU Mesir mengungkapkan, dirinya tak mengingkari seruan-seruan dari kelompok ‘garis keras’, namun harus ada reinterpretasi terhadap akar epistemologi yang dikembangkan gerakan-gerakan tersebut yang pada beberapa sisi yang mulai keropos digerogoti masa. Hingga akhirnya, Islam hadir seperti apa yang dicita-citakan, menjadi rahmat bagi seluruh peradaban manusia seutuhnya.

Menurutnya, seruan khilâfah yang digaungkan oleh kelompok IM (ikhwân al-muslimîn) dan Hizbu Tahrir Indonesia --dalam konteks Indonesia-- dan beberapa gerakan lainnya yang bertendensikan pada pola pemerintahan awal Islam untuk kemudian diterapkan pada sosio-kultur masyarakat modern sangatlah cacat secara epistemik.

SIMPOSIUM LAKPESDAM NU MESIR (2). Hasan Hanafi: Hendaknya Islam ‘Dibumikan’

Oleh Lakpesdam Mesir pada 04 November 2010

Kairo, NU Online Pemikir muslim terkemuka Hasan Hanafi menyatakan, hendaknya Islam dibumikan pada tempat dan kondisi tertentu, melalui penyesuaian dengan kultur-budaya masyarakat setempat.

Hal ini seperti apa yang sudah dipraktikkan melalui pesantren-pesantren yang bertebaran di Indonesia. Peranan pesantren ini telah menjadikan tranformasi Islam lebih cepat dan mudah diterima oleh banyak kalangan di Indonesia.

Pendekatan Islam kultural ini, bagi Hasan Hanafi adalah potret Islam yang membumi. Menurutnya, Islam yang membumi merupakan representasi Islam yang tidak hanya berkutat pada struktur, tapi lebih mengedepankan kultur.

SIMPOSIUM LAKPESDAM NU MESIR (1). Kupas Tuntas Gerakan Islam Kontemporer

Oleh Lakpesdam Mesir pada 04 November 2010

Kairo, NU Online Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) sebagai wadah pengembangan sumber daya manusia di lingkup kader NU Mesir mengadakan Simposium di Auditorium Shalah Kamil, Kairo, dengan mendatangkan Prof Dr Hasan Hanafi, pemikir ‘revolusioner’ terkemuka di Mesir. Acara yang juga disiarkan secara langsung oleh radio NUR Mesir ini dipandu langsung oleh koordinator Lakpesdam, Ahmad Hadidul Fahmi.

Simposium diselenggarakan pada Kamis (4/11) lalu, bertema “Hiwâr ma`a al-Harakât al-Islâmiyyah al-Mu`âshirah” yang mengupas tuntas gerakan-gerakan Islam kontemporer, berikut pola interaksi yang baik dengan mereka.

Tema yang diusung sebagai bentuk respon terhadap beberapa kelompok Islam pergerakan yang muncul dengan orientasi yang cukup beragam, dan tak jarang menjurus pada aksi anarkis. Meski demikian, Hasan Hanafi menghimbau agar tidak menggunakan istilah-istilah yang provokatif dan cenderung menyudutkan, apalagi yang mengarah pada ‘sikap justifikatif’ atas kelompok-kelompok tertentu, seperti teroris (irhâb) ataupun ekstrim-radikal (tathrarruf), paparnya.


Jalaluddin Rumi; Kembali Pada Tuhan...

Jika engkau belum mempunyai ilmu, hanyalah prasangka,
maka milikilah prasangka yang baik tentang Tuhan.
Begitulah caranya!

Jika engkau hanya mampu merangkak,
maka merangkaklah kepadaNya!

Jika engkau belum mampu berdo’a dengan khusyuk,
maka tetaplah persembahkan do'amu
yang kering, munafik dan tanpa keyakinan;
kerana Tuhan, dengan rahmatNya
akan tetap menerima mata uang palsumu!

Jika engkau masih mempunyai
seratus keraguan mengenai Tuhan,
maka kurangilah menjadi sembilan puluh sembilan saja.
Begitulah caranya!

Abu Nawas; Menipu Tuhan...

Abu Nawas sebenarnya adalah seorang ulama yang alim. Tak begitu mengherankan jika Abu Nawas mempunyai murid yang tidak sedikit. Di antara sekian banyak muridnya, ada satu orang yang hampir selalu menanyakan mengapa Abu Nawas mengatakan begini dan begitu. Suatu ketika ada tiga orang tamu bertanya kepada Abu Nawas dengan pertanyaan yang sama.

Orang pertama mulai bertanya, "Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"

"Orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil", jawab Abu Nawas.

"Mengapa?"kata orang pertama.

"Sebab lebih mudah di ampuni oleh Tuhan", kata Abu Nawas.

Orang pertama puas karena ia memang yakin begitu.

Orang kedua bertanya dengan pertanyaan yang sama, "Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"

Jalaluddin Rumi; Berbicara tentang pencapaian hubungan erat dengan berbagai agama dan reaksinya

Berikut ini adalah puisi dimana Rumi berbicara tentang pencapaian hubungan erat dengan berbagai agama dan reaksinya terhadap agama-agama itu:

Salib orang-orang Kristiani, dari ujung ke ujung
telah aku kaji. Dia tidak ada di salib itu.
Aku telah pergi ke kuil Hindu, ke pagoda tua.
Di tempat-tempat itu tidak ada tanda-tandanya.
Aku pergi ke dataran tinggi Herat dan Kandahar.
Aku melihat, Dia tidak ada di dataran tinggi maupun rendah.
Dengan hati yang mantap, aku pergi ke puncak gunung Kaf.
Di sana hanya ada sarang burung 'Anqa.
Aku pergi ke Ka'bah. Dia tidak ada di sana.
Aku bertanya kepada Ibnu Sina tentangnya:
Dia di luar jangkauan filosuf ini ...
Aku melihat ke dalam qalbuku sendiri.
Di situlah tempatnya, Aku melihatnya.
Dia tidak di tempat lain ...

Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqofi dan Seorang Musafir

Dikisahkan, pada suatu hari Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqofi gubernur Hijaz, Iraq, Yamamah dan Yaman, pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan sedang melakukan perjalanan dinasnya. Di tengah perjalanan ia dan rombongannya melepaskan lelah berhubung dengan perjalanan yang jauh. Tidak lama kemudian, disiapkan suatu jamuan santapan siang, dan diperintahkan kepada ajudannya untuk mengundang seluruh rombongan serta siapa saja musafir yang kebetulan sedang lewat untuk diajak bersantap bersama-sama.

Seorang musafir kebetulan lewat tidak jauh dari tempat persinggahan Hajjaj, lalu dihentikanlah untuk dipersilahkan bersantap bersama-sama. Menurut ukuran yang lazim, hal demikian ini merupakan suatu kehormanatn besar.

Berbagai Hubungan Saracen* - Barat

Hubungan antara para penguasa Barat dan orang-orang Saracen dalam berbagai bidang tertutup selama masa perang antara dua kelompok itu. Charlemagne, pahlawan Kristen, berperang sebagai sekutu dengan seorang penguasa Muslim. Abdurrahman II dari Spanyol (821-852) mengutus seorang duta Yahya al-Ghazali menghadap Raja Norman. 

Richard the Lionhearted (dalam bahasa Arab qalb asad, keduanya adalah istilah Sufi) menurut riwayat mengusulkan agar saudara perempuannya sebaiknya menikah dengan saudara laki-laki Salahuddin. Ia sendiri adalah janda Raja Sicilia yang menggunakan ungkapan-ungkapan Sufi dalam berbagai peraturannya. Saudara laki-laki the Lionhearted, John (diasingkan pada tahun 1209) mengirim seorang duta dari Inggris ke Khalifah Spanyol-Maroko dengan tujuan menawarkan untuk memeluk agama Islam. Richard sendiri menikahi (pada tahun 1191) Berengaria of Navarre yang mempunyai saudara laki-laki, yaitu Sancho the Strong, seorang sekutu rahasia dari Raja Spanyol Arab. Pada tahun 1211, John mempersiapkan dukungan militer kepada orang-orang Albigensian yang tentu saja dipengaruhi budaya Sufi. 

Prof. Alfred Kroner (Pakar Geologi Terkemuka); Negeri-negeri Arab akan kembali menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi sungai-sungai...

“Negeri-negeri Arab akan kembali menjadi dataran
berpadang rumput dan dipenuhi sungai-sungai,” (Prof.
Alfred Kroner, Pakar Geologi).


Pendahuluan
Prof. Alfred Kroner merupakan seorang ahli ilmu bumi (geologi) terkemuka di dunia, dari Departement Ilmu Bumi Institut Geosciences, Johannes Gutenburg University, Mainz-Jerman. Lingkungan Eropa yang sekuler itu telah membuatnya menjadi seorang ateis yang tidak beriman terhadap agama-agama samawi.

Kisah Keislamannya
Prof. Alfred Kroner menghadiri seminar geologi di Fakultas Ilmu Bumi di King Abdul Aziz University Arab Saudi. Di sana dia bertemu dengan salah seorang da’i muslim yang bernama ‘Abdul Majid az-Zindani. Da’i itu mengajukan beberapa pertanyaan kepada Prof. Alfred:

‘Abdul Majid az-Zindani:   Tahukah anda bahwa jazirah Arab tadinya adalah padang rumput yang subur dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang mengalir? (Padang pasir yang anda lihat itu dulunya merupakan daerah padang rumput yang subur dan dipenuhi oleh sungai-sungai yang mengalir, Mahasuci Allah!)

Dialektika Ketuhanan Dalam Kacamata Neurosains


Berbicara mengenai 'para pencari tuhan' tentunya tak terlepas dari 'tag' Atheis, Theis, dan Agnostik . Tidak dapat dipastikan secara tepat seberapa tua usia faham atheisme dalam sejarah kehidupan spiritual manusia. Tradisi Bhudiisme yang lebih dari dua setengah millenia tidak menyebut dalam literaturnya menyinggung tentang sang pencipta, boleh jadi berawal dari ide ketiadaan Tuhan.

Terlepas dari debat klasik yang saling menihilkan antara ateisme dan theisme dalam premis kesalahan logika berfikir 'argumentum ad ignorantiam' atau menerima sebuah argumen karena tidak dapat dibuktikan salah, maupun sebaliknya, menolak karena tidak dapat dibuktikan benar. Beralih pada ‘reductio ad absurdum'. Abad 21 telah membuka tabir baru dalam diskursus tentang ketuhanan.

The Divine Message of The DNA, Gen Kita Beraksi Sebelum Kita Berfikir

By: Dr. Kazuo Murakami

Ada satu hal lagi yang ingin saya bahas sehubungan dengan proses pemikiran manusia.  Sebagian besar orang percaya bahwa otak memainkan peran paling penting dalam mengatur perbuatan kita. Sesungguhnya, sel dan jaringan antar sellah yang melakukan semua pekerjaan itu, dan genlah yang memerintahkan sel-sel tersebut. Otak berfungsi tergantung dari informasi yang tergantung oleh sel-sel otak. Dalam pengertian itu, gen beraksi sebagi panel pengontrol utama tubuh kita. Jika memang benar bahwa kita bias mengontrol mekanisme nyala atau padam pada gen kita, kita harus lebih memahami lagi tentang gen kita. Kita harus memperhatikan pesan-pesan yang kita kirimkan pada gen kita. Bahkan mungkin akan lebih membantu jika kita menyapa gen kita dengan, “Halo ! Senangnya melihatmu baik-baik saja hari ini. Engkau telah bekerja dengan baik.” Karena toh kita terus-menerus melakukan dialog dengan diri kita sendiri, tidak ada salahnya mengarahkan pikiran positif pada gen kita. 

Napoleon Bonaparte 1769-1821

Jendral dan Kaisar Perancis yang tenar, Napoleon I, keluar dari rahim ibunya di Ajaccio, Corsica, tahun 1769. Nama aslinya Napoleon Bonaparte. Corsica masuk wilayah kekuasaan Perancis cuma lima belas bulan sebelum Napoleon lahir, dan pada saat-saat remajanya Napoleon seorang nasionalis Corsica yang menganggap Perancis itu penindas. Tetapi, Napoleon dikirim masuk akademi militer di Perancis dan tatkala dia tamat tahun 1785 pada umur lima belas tahun dia jadi tentara Perancis berpangkat letnan.

Empat tahun kemudian Revolusi Perancis meledak dan dalam beberapa tahun pemerintah baru Perancis terlibat perang dengan beberapa negara asing. Kesempatan pertama Napoleon menampakkan kebolehannya adalah di tahun 1793, dalam pertempuran di Toulon (Perancis merebut kembali kota itu dari tangan Inggris), tempat Napoleon bertugas di kesatuan artileri. Pada saat itu dia sudah tidak lagi berpegang pada paham nasionalis Corsicanya, melainkan sudah menganggap diri orang Perancis. Sukses-sukses yang diperolehnya di Toulon mengangkat dirinya jadi brigjen dan pada tahun 1796 dia diberi beban tanggung jawab jadi komando tentara Perancis di Itali. Di negeri itu, antara tahun 1796-1797, Napoleon berhasil pula merebut serentetan kemenangan yang membuatnya seorang pahlawan tatkala kembali ke Perancis.

Kemajuan Peradaban Islam Di Spanyol (Andalusia)

Umat Islam di Spanyol telah mencapai kejayaan yang gemilang, banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan juga dunia kepada kemajuan yang lebih kompleks, terutama dalam hal kemajuan intelektual.

Dalam masa lebih dari tujuh abad kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah mencapai kejayaannya di sana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, bahkan pengaruhnya membawa Eropa, dan kemudian dunia, kepada kemajuan yang lebih kompleks.

1. Kemajuan Intelektual
Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburan itu mendatangkan penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir. Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan), al-Muwalladun (orang-orang Spanyol yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-Shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen Muzareb yang berbudaya Arab, dan Kristen yang masih menentang kehadiran Islam. Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir, memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalus yang melahirkan Kebangkitan Ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di Spanyol.


Tips Mengetahui Potensi Diri

Ada banyak sekali kegiatan atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang di dunia ini. Namun terkadang masih banyak juga orang yang merasa tidak percaya diri terhadap apa yang sudah ia miliki atau terhadap apa yang mereka bias lakukan untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain disekitarnya. Tanpa disadari apa yang telah seseorang lakukan itu merupakan potensi diri yang dimilikinya. Dan tidak semua orang bisa mengerti tentang potensi apa yang mereka miliki. Permasalahan yang paling pokok dan sering muncul dalam benak setiap orang adalah, "Dimana sih letak potensi diri tersebut dalam diri saya??". Pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang sangat sensitive bagi setiap personal.

Bagaimana tidak, pertanyaan tersebut dapat sangat membantu seseorang untuk terus mencari dan menggali potensi yang ada dalam diri mereka sendiri. Tapi dilain sisi, pertanyaan tersebut dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang, sehingga seserorang tersebut merasa minder dengan apa yang ada dalam diri mereka sendiri.

Misteri di Balik Raibnya Naskah Qumran

Penemuan tulisan-tulisan tangan berbahasa Ibrani dan Aramaik kuno di propinsi Qumran, paska Perang Dunia II telah memicu antusiasme para Ahli Sejarah Kitab Suci untuk mendapatkan informasi tentang naskah-naskah tersebut yang diharapkan dapat memberikan jawaban atas misteri dari periode penting dalam sejarah umat manusia. Hal itu tentu saja sangat beralasan mengingat bahwa naskah berbahasa Ibrani paling kuno yang ada saat ini dari Kitab-kitab Perjanjian Lama berasal dari abad ke-10 M. Selain bahwa naskah-naskah tersebut menyimpan perbedaan-perbedaan cukup besar jika dihadapkan dengan naskah-naskah septuagintal Yunani yang berhasil diterjemahkan di Aleksandria pada abad ke-13 SM. Manakah di antara kedua naskah yang paling sahih dalam hal terjadinya perbedaan? Manakah di antara keduanya yang paling dapat diandalkan? Tidak hanya terbatas pada Jemaat-Jemaat Yitzrael, bahkan Gereja-Gereja Kristen Yunani, mengakui Perjanjian Lama sebagai bagian dari Kitab Suci mereka. Sementara umat Kristen hingga abad ke-10 M, mengandalkan naskah Septuaginta (naskah Yunani, pent) dan setelah itu mereka beralih - kecuali Gereja Yunani Timur- ke naskah Ibrani pada awal abad yang sama. 

SEBUAH SKENARIO “NISTA” TENTANG MASA DEPAN

Memang ada gejala yang tidak menyenangkan sehubungan dengan lembaga pembawa bendera demokrasi itu sejak krisis mengguncang Indonesia. Sebab lembaga super kuasa yang mewakili dunia luar ini tak memberi dukungan yang berarti kepada Gus Dur agar melaksanakan poin-poin LoI yang tak lain dari motif cari untung.

Seperti pada masa Habibie, lembaga itu pun menjadikan dana yang dimilikinya sebagai alat penekan. Habibie cukup berani dan piawai mengayuh di antara tebing : Tuntutan Reformasi dan Tebing Dana IMF, sehingga keduanya bias diakomodasi. Penjualan aset-aset negara tak berjalan mulus di periodee Habibie, karena adanya perlawanan Menneg BUMN Tanri Abeng dan Adi Sasono yang mengusung ide-ide ekonomi kerakyatan, redistribusi asset dan lain-lain. Sedang Gus Dur yang dianggap bagian dari kaum reformis, justru sejak awal mendapat tekanan keras IMF. Sehingga terpaksa dihadapi Gus Dur juga dengan keras, antara lain lewat idenya membangun poros Jakarta–Beijing, Tokyo-New Delhi, sekuritisasi asset dan sebagainya untuk membiayai pembangunan.

Kebaikan pada Semua Peristiwa

Segala sesuatu diciptakan dengan maksud dan tujuan tersembunyi. Bersama-sama dengan tujuan tersembunyi ini ada beberapa keuntungan bagi seorang mukmin di dalam semua peristiwa. Hal ini dikarenakan Allah berada di sisi orang-orang yang beriman dan tidak pernah mengecewakan mereka.

Pada awalnya, perjuangan hidup tampak tidak menyenangkan. Akan tetapi, seorang muslim harus mengerti bahwa kejadian yang tampaknya menakutkan, contohnya, persekongkolan orang kafir melawan orang beriman, akan berakhir dengan kemenangan bagi orang beriman. Cepat atau lambat, Allah akan memberikan kemurahan hati-Nya, sehingga orang beriman harus yakin bahwa terdapat hikmah pada semua kejadian.

Dalam hal ini, terdapat banyak contoh yang tercantum dalam Al-Qur`an; kehidupan Nabi Yusuf a.s. adalah salah satu di antara yang luar biasa. Pada masa kecilnya, Nabi Yusuf a.s. dibuang ke dasar sumur oleh saudara-saudaranya. Selanjutnya, ia diselamatkan, kemudian difitnah dan dipenjara walaupun ia tidak bersalah. Bagi orang yang tidak beriman, semua peristiwa itu disangka kemalangan yang paling besar. Akan tetapi, Yusuf a.s. selalu berpikir bahwa hal ini dapat terjadi hanya dengan kehendak Allah swt. dan semua itu pasti akan berubah menjadi lebih baik. Ternyata terbukti, Allah mengubah “bencana” menjadi kebahagiaan. Nabi Yusuf a.s. berhasil lolos dari penjara dan pada saat yang bersamaan menjadi gubernur di tempat tersebut. 

Assalamu'alaikum,,,,,,,

Assalamu'alaikum,,,,,,,
Ini blogspot saya yang baru, ma'af blog ini sedang dalam perbaikan, dan blog saya yang dulu mati dan tidak bisa dibuka.
Terima kasih :D:D